Sabtu, 09 November 2013

Etika Bisnis dalam Persaingan Iklan Provider


Persaingan Iklan Provider XL vs Kartu AS

 
 
 
PEMBANDING IKLAN TELEVISI
“XL dan AS” saling menyindir dan menjatuhka
Perang provider celullar paling seru saat ini adalah antara XL dan Telkomsel. Berkali-kali dapat kita lihat iklan-iklan kartu XL dan kartu as/simpati Telkomsel saling menjatuhkan dengan cara saling memurahkan tarif sendiri.
Kini perang 2 kartu yang sudah ternama ini kian meruncing dan langsung tak tanggung-tanggung menyindir satu sama lain secara terang-terangan.
Bintang iklan yang jadi kontroversi itu adalah SULE, pelawak yang sekarang sedang naik daun. Awalnya Sule adalah bintang iklan XL. Di XL, Sule bermain satu frame dengan bintang cilik Baim dan Putri Titian.
Di iklan, si Baim disuruh om sule untuk ngomong, “om sule ganteng”, tapi dengan kepolosan dan kejujuran (yang tentu saja sudah direkayasa oleh sutradara) si baim ngomong, “om sule jelek..”.
Setelah itu, sule kemudian membujuk baim untuk ngomong lagi, “om sule ganteng” tapi kali ini si baim dikasih es krim sama sule. Tapi tetap saja si baim ngomong, “om sule jelek”.
XL membuat sebuah slogan, “sejujur baim, sejujur XL”.
Iklan ini dibalas oleh TELKOMSEL dengan meluncurkan iklan kartu AS. Awalnya, bintang iklannya bukan sule, tapi di iklan tersebut sudah membalas iklan XL tersebut dengan kata-katanya yang kurang lebih berbunyi seperti ini, “makanya, jangan mau diboongin anak kecil..!!!”
Tidak cukup di situ,  kartu AS meluncurkan iklan baru dengan bintang sule. Di iklan tersebut, sule menyatakan kepada pers bahwa dia sudah tobat. Sule sekarang memakai kartu AS yang katanya murahnya dari awal, jujur. Sule juga berkata bahwa dia kapok diboongin anak kecil sambil tertawa dengan nada mengejek.
Biasanya, tidak ada bintang iklan yang pindah ke produk kompetitor selama jangka waktu kurang dari 6 bulan. Namun pada kasus ini, saat penayangan iklan XL masih diputar di Televisi, sudah ada iklan lain yang “menjatuhkan” iklan lain dengan menggunakan bintang iklan yang sama.
Perang iklan antar operator sebenarnya sudah lama terjadi. Namun pada perang iklan yang satu ini, tergolong tidak memiliki etika sama sekali harusnya iklan yang baik itu tidak menjelek-jelekkan atau menjatuhkan produk tertentu terlihat dari kedua iklan tersebut telah melanggar etika bisnis.

Etika Bisnis dalam Persaingan Iklan Produk Pasta Gigi

 Produk Pasta Gigi Pepsodent Sensitive Expert vs Sensodyne Rapid Relief


Iklan adalah suatu pesan tentang barang/jasa (produk) yang dibuat oleh produser/pemrakasa yang disampaikan lewat media (cetak, audio, elektronik) yang di tujukan kepada masyarakat. Tujuan iklan adalah agar masyarakat tertarik untuk membeli atau menggunakan barang atau jasa tersebut.
Tujuan iklan:
a. Memberi tahu masyarakat
b. Mengajak masyarakat supaya membeli produk tersebut
c. Mempengaruhi masyarakat supaya ingin membeli produk tersebut
Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat iklan, antara lain:
a. kalimatnya singkat dan jelas;
b. bahasanya mudah dipahami dan menarik;
c. tulisan dan gambarnya menarik

Tak jarang sebuah produk memiliki tagline masing-masing agar sebuah produk tersebut mudah diingat oleh konsumen. seperti contoh sebuah iklan produk pasta gigi. Produk pasta gigi yang sama-sama menawarkan keunggulan produk bagi penderita gigi sensitif ini memiliki tagline yang berbeda dan saling menjatuhkan seperti pada iklan pasta gigi sensodyne yang memiliki slogan "perlindungan dari rasa ngilu dengan cepat" namun pernyataan slogan itu dibantah oleh iklan pasta gigi pepsodent sensitive expert yang memiliki tagline "tidah hanya melindungi tetapi mengatasi masalah gigi sensitif hingga ke akarnya",  Perang iklan antar kompetitor sebuah produk sebenarnya sudah lama dan sering terjadi. Namun pada perang iklan yang satu ini, tergolong ingin menjatuhkan produk tertentu.